Rabu, 29 Juli 2015

Yang kami namakan "kopi palsu" ialah kopi-kopi yang beredar di seluruh dunia dengan ciri pertama nama kopi yang disebut lain, sedangkan kopi yang ada di dalamnya lain. Contohnya: Produk Kopi Papua Wamena di kulitnya, tetapi isinya sebenarnya Kopi Toraja. Itu Kopi Palsu yang kami maksudkan.

Kopi palsu yang lain ialah menyebut nama Kopi tetapi dengan hanya menambahkan sedikit saja kopi dari nama yang diberikan. Misalnya, sebuah produk diberi nama Kopi Papua, tetapi sebenarnya Kopi Papua adalah salah satu dari kopi-kopi lain yang dicampur menjadi sebuah campuran kopi. Para penjual tidak terus terang menyatakan ini "Kopi campuran antara Kopi Papua, Kopi Flores, Kopi Toraja, dan lainnya" tetapi mereka mengaku sebagai Kopi Papua. Maka ada perbedaan antara yang diakui dan yang sebenarnya terkandung di dalam produk itu.

Kopi palsu yang bertama tidak ada pengakuan sama sekali kalau yang ada di dalam kemasan bertuliskan "Kopi Papua Wamena" itu sebenarnya kopi campuran atau kopi gado-gado. Sedangkan Kopi Palsu kedua memang mengakui bahwa ada campuran kopi lain, tetapi menonjolkan Kopi Papua-nya padahal seharusnya disebutkan dengan jelas "Kopi Gado-Gado" atau "Kopi campuran".

Kopi palsu yang lain ialah produk kopi yang dicampur dengan barang atau benda lain, selain daripada Kopi itu sendiri. Misalnya, jadi ini misalnya saja, tidak bermaksud menyebutkan perilaku pebisnis kopi yang sudah menjadi rahasia umum, kopi dicampur kotoran ayam, kopi dicampur daun-daunan, kopi dicampur tanah, kopi dicampur jagung, dan sebagainya.

Kopi palsu yang keempat ialah yang paling parah, yaitu kopi yang sama sekali bukan kopi. Jadi, ada yang menjual "kopi" tetapi yang dijual sebenarnya daun-daun, atau biji-bijian sejenis kopi, rasanya mirip kopi. Atau ada juga yang rasanya sama-sekali tidak sama dengan kopi tetapi karena dicampur gula dan susu sehingga tertutup-lah penipuan murni dimaksud.

Sekarang semuanya berpulang kepada Anda dan saya sebagai konsumen, apakah tidak ambil pusing dengan kopi itu asli atau palsu, ataukah kita perduli terhadapnya. Tergantung kepada sejauh mana kita peka terhadap apa yang masuk ke tubuh kita lewat mulut dan lambung kita, apakah kita perduli atas hidup dan makan-minum sehat ataukah tidak perduli. Ini tentu terlepas dari aspek moralitas para pedagang dan sikap konsumen Kopi terhadap moralitas dimaksud, karena Indonesia dikleim sebagai negara berdasarkan agama, yang artinya moralitas dan agama tentunya menjadi fondasi utama kita membangun diri dan kebersamaan.

Akhirnya kita tanya pertanyaan judul tulisan ini: Apakah ada Kopi Palsu Papua? Dari uraian singkat ini jelas ada kopi palsu, tetapi apakah ada orang yang tega-teganya memproduksi Kopi Palsu Papua? Dari pantauan kami sendiri telah kami temukan betapa maraknya Kopi Papua palsu itu dipasaran di Indonesia. Untungnya Kopi Papua Palsu tidak ada di luar negeri, karena orang di luar negeri sana sudah tahu persis ciri-ciri khas dari Kopi Papua dan juga mereka tahu persis di tempat mana mereka dapat membeli Kopi Asli Papua sehingga mereka terhindar dari penipuan.

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget